Day 156 – Yeremia 31-35

Yeremia 31:1-14

yeremia31
31:3 Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.

Pemulihan kembali ke sediakala berarti Israel kembali menjadi umat Tuhan, dan TUHAN menjadi Allah mereka sebagaimana ditegaskan dalam perjanjian Sinai (31:1; lih. Kel. 19:5; Yer. 7:23; 11:4; 24:7; 30:22; 31:33; 32:38).

TUHAN mengasihi Israel dengan kasih kekal (3). Dulu kasih Tuhan dinyatakan melalui pembebasan nenek moyang Israel dari perbudakan Mesir dan pemeliharaan di padang gurun (2). Kelak mereka akan dibebaskan dari pembuangan untuk dibangunkan kembali di Tanah Perjanjian (4-6). Janji pemulihan itu akan membawa sukacita yang besar karena bukan hanya Yehuda dipulihkan, bahkan Israel pun ikut dipulihkan (7-9). Maka Samaria akan kembali subur bertumbuhkan kebun anggur dan dari Efraim, orang akan mengajak berziarah ke Sion. TindakanNYA memulihkan Israel akan menyebabkan perubahan luar biasa. Mereka akan bersorak, berseri-seri, menari bersama-sama. Perkabungan mereka berubah menjadi kegirangan. Allah sendiri akan menghibur, menyukakan, dan memuaskan jiwa mereka (11-14). Berbagai ungkapan tersebut cukup menjelaskan betapa dahsyat perombakan yang akan terjadi pada umat Tuhan waktu Tuhan memulihkan.


Yeremia 32:6-15 – BELILAH LADANGKU.
yeremia35
Ketika dipenjara (ayat Yer 32:2), Yeremia diperintahkan Tuhan untuk membeli sebuah ladang di Anatot, desa kelahirannya, wilayah yang sudah dikuasai oleh pasukan Babel; pastilah tampaknya bodoh membeli tanah yang sudah dikuasai musuh.
  1. Dengan membeli tanah itu, Yeremia menunjukkan iman pada janji Tuhan bahwa kaum sisa akan kembali ke negeri itu untuk membeli ladang dan membangun rumah lagi (ayat Yer 32:15); pembelian itu merupakan tanda pengharapan yang bersifat nubuat, kendatipun situasi Yehuda yang menyedihkan waktu itu.
  2. Dengan cara serupa, situasi kita kadang-kadang tampak tidak tertolong lagi dan sangat menyedihkan; namun jikalau kita milik Tuhan, kita mempunyai janji dan harapan akan satu masa depan yang lebih baik (Rom 8:28).

Yeremia  33:1-26

yeremia333


 

Yeremia  34:1-7 – Tunduk pada kehendak Tuhan
yeremia34
Sebagian besar janji Tuhan yang diberikan kepada umat-Nya memiliki syarat untuk penggenapannya. Baik syarat percaya dan taat, maupun tindakan iman yang menyambut janji tersebut. Janji ancaman berupa penghukuman pun bersyarat. Kalau umat bertobat dan menyesali dosa-dosa mereka, hukuman bisa dibatalkan, atau paling tidak diperlunak. Ini sebenarnya yang disampaikan Yeremia kepada Zedekia atas nama Tuhan, pada perikop ini.

Sebenarnya pemberitahuan akan hukuman yang akan datang menimpa Yehuda dan pemerintahan Zedekia sudah pernah dikumandangkan di Yer. 21:1-10. Hukuman yang sangat keras karena memakai kekuatan militer yang sangar dan kejam itu, akan memporakporandakan Yerusalem bahkan membumihanguskan kota tersebut. Raja Zedekia akan ditawan dan dipaksa menatap sang raja adikuasa Nebukadnezar sebelum digiring sebagai pesakitan ke Babel. Namun Tuhan masih berbelas kasih pada Zedekia dengan menjanjikan bahwa di akhir hidupnya, Zedekia akan tetap beroleh kehormatan sebagai seorang mantan raja yang kalah perang, bukan sebagai penjahat perang (4-5; band. 21:8-10).

Tentu dibalik janji Tuhan ini ada syarat yang harus ditaati Zedekia, yaitu ia harus menyerah kepada keputusan Tuhan dan tidak mencoba mencari jalan keluar sendiri. Sangat mungkin Zedekia tergoda untuk mencari pertolongan dari Mesir karena saat itu kekuatan Mesir masih bisa menandingi Babel. Akan terbukti kelak apakah Zedekia mau tunduk pada pengaturan Tuhan atau mengandalkan yang lain.


 Yeremia 35:6-11 – KAMI TIDAK MINUM ANGGUR.
yeremia35
35:18  Tetapi berkatalah Yeremia kepada kaum orang Rekhab: “Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Oleh karena kamu telah mendengarkanperintah Yonadab, bapa leluhurmu, telah berpegang pada segala perintahnya dan telah melakukan tepat seperti yang diperintahkannyakepadamu, 35:19 maka beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Keturunan Yonadab bin Rekhab takkan terputus melayani Aku sepanjang masa.”

 

Suku Rekhab tetap setia kepada pendirian mereka, menolak untuk melanggar peraturan leluhur mereka.

  1. Yonadab telah menetapkan peraturan-peraturan ini agar keturunannya dapat hidup sederhana, tetap terpisah dari orang Kanaan, dan mengelak untuk menyesuaikan diri dengan orang Israel yang terus murtad itu. Bertarak anggur membantu mereka untuk tidak terjerumus dalam kebejatan dan penyembahan Baal, yang sering kali disertai kemabukan dan pesta pora; larangan lainnya membantu mereka meneruskan kehidupan pengembaraan yang sederhana dan tetap tidak tersentuh oleh pengaruh kebusukan rohani, moral, dan sosial dalam bangsa mereka sendiri.
  2. Sekalipun beberapa peraturan suku Rekhab ini tidak perlu diikuti oleh orang percaya masa kini, sasaran mereka untuk tetap terpisah dari kejahatan harus senantiasa merupakan sasaran pengikut Kristus yang sejati. Seperti Yonadab, semua orang-tua harus mempunyai standar bagi anak mereka yang dapat menolong mereka tinggal setia kepada Allah dan Firman-Nya.